Senin, 26 Oktober 2015

TUGAS KEWIRAUSAHAAN



TUGAS KEWIRAUSAHAAN

LIMA CONTOH  KEGIATAN  WIRAUSAHA

NAMA KELOMPOK : HARMONY





DISUSUN OLEH :
1.     INDRI CAHYA MAILANI PUTRI     ( 55214317)
2.     MARIZKA DWI CAHYANI               ( 56214409 )




TAHUN AJARAN 2015/ 2016



1.     USAHA CLOTHING /PAKAIAN ( AHMAD ANGGORO )




Ahmad Anggoro adalah seorang pengusaha sukses, ia termasuk salah satu pengusaha sukses termuda dengan usia 23 tahun. Namun usaha yang sekarang ia jalani tentu tak mudah hingga besar seperti ini .  ia memulai usaha ini dari hasil tabungannya hingga  terkumpul 2.000.000 dan itu ia kumpulkan bertahun tahun dari hasil kerja sebelumnya. Sejak itu ia pun berhenti bekerja dan memilih untuk berwirausaha.
            Ahmad memiliki kemampuan menggambar. Ia menyadari bahwa potensi yang di milikinya adalah dalam hal grafis atau menggambar. Dari sini timbul ide untuk menjalankan usaha clothing. Setelah melakukan survey pasar, Ahmad menyimpulkan bahwa usaha clothing atau pembuatan pakaian. Ia menyimpulkan bahwa usaha pembuatan pakaian masih memiliki potensi yang sangat besar untuk di jalankan karena banyaknya peminat terlebih para anak muda yang gemar mengoleksi kaus atau pakaian.
            Ahmad Anggoro melihat peluang usaha pakaian (clothing) dengan pangsa pasar anak-anak muda. Rela mengeluarkan uang cukup besar demi memiliki sebuah pakaian yang disukainya. ia mulai mempelajari menyablon kaos.dan membuat kaos dengan sablon sesuai tren remaja masa kini. Ia menjual kaos tersebut dengan merk sendiri . lalu ia pasarkan melalui online disalah satu jejaring sosiak serta  melalui berbagai bosur yang dibuatnya.
Di awal bisnisnya, Ahmad tidak berjalan mulus seperti yang di kehendakinya. Namun hal tersebut tidak mematahkan semangatnya, Ahmad pun terus berusaha dan mencoba mengembangkan usaha barunya tersebut. Dan di tahun berikutnya, usahanya pun mulai dikenal oleh banyak orang, dan hal tersebutlah yang menjadi awal dari kesuksesannya. Dengan keuntungan sekitar 60 hingga 70 ribu rupiah pada setiap potong produknya yang jualnya. Kaos hasil kreasinya kemudian ia pasarkan kepada teman - temannya melalui lewat jejaring sosial atau selebaran. Setelah beberapa menjalankan bisnis ini, ia tak luput dari halangan dan rintangan.

Tepatnya pada tahun 2010, di tahun pertamanya menjalankan bisnis kaos, ia rupanya mengalami kerugian besar karena uangnya di curi oleh salah satu sahabatnya sendiri, terlebih produk yang di hasilkan kurang laku di pasaran lantaran masih kalah dengan produk yang sudah lebih dahulu terkenal.  Kegagalan bukan berarti berakhir. Ahmad Anggoro tahu itu, ia tetap saja berusaha dan tak kenal menyerah. Berbekal dari pengalaman, ia kemudian berinovasi untuk membuat kaos dengan desain lebih modern, simple dan mengikuti trend perkembangan jaman saat ini.

                       
Seiring dengan kemajuan usahanya, ia mencoba berinovasi dengan menjual produk selain kaos seperti Tas, Dompet, celana dll. Kini, di usianya yang masih sangat muda, Ia telah mendapatkan omzet usaha sekitar Rp. 100.000.000,- perbulan. Tak hanya itu, secara tidak langsung pemuda asal Kediri ini telah membka lapangan kerja baru bagi 50 pekerja yang bekerja di tempat usahanya. Kini ia telah memiliki berbagai hal yang di inginkan oleh pemuda kebanyakan termasuk saya pribadi, mobil, istri, rumah pribadi dan tentunya memberangkatkan orangtuanya untuk melaksanakan ibadah haji.

Kemampuan Ahmad Anggoro dalam berwirausaha sangat bagus, dimana ia mampu :
ü  Membaca diri
Dengan kemampuan yang ia miliki yaitu menggambar, sehingga ia bisa menghasilkan suatu usaha yang sukses.
ü  Pintar melihat peluang Usaha
Dikarenakan ia cepat berpikir, dan tahu apa yang sedang trend dikalangan anak muda.

ü  Berani
Ahmad Anggoro berani mencoba menjalankan bisnis serta siap terhadap resiko yang ia hadapi nantinya.

ü  Pantang menyerah
Meskipun pernah rugi besar karena tidak laku dan pencurian yang di lakukan temannya. Ternyata tidak menyurutkan langkah Ahmad Anggoro, bukannya mundur namun menjadi bahan untuk tafakur. Dari kegagalan pasti ada hikmah yang apa bila kita dapat menyikapinya dengan benar akan menjadi salah satu kekuatan yang besar.





2.     USAHA HIJAB / HijUp.com ( DIAJENG LESTARI )


Mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, hal ini juga yang melatar belakangi usaha Diajeng Lestari sehingga ia meneguhkan niatnya untuk berwirausaha dibidang fishion hijab wanita muslim Indonesia  yang ia beri nama “HijUp”. Ajeng memulai usaha tahun 2011. Dimana ia sebagai seorang ibu rumah tangga yang tidak ingin berdiam diri tetapi ingin menghasilkan uang walaupun hanya dirumah sambil mengasuh anak- anaknya.

Ajeng pun berkolaborasi dengan sang suami yang memang jago teknologi informasi dan membangun HijUp sebagai e-commerce yang menjadi platform untuk menjembatani pemilik merek busana muslim dengan pasar Sehingga ia memasarkan produk- produknya melaui internet dan media social.

Awal memulai usahanya ajeng mendapatkan masalah dengan keterbatasan  jumlah karyawan , Ajeng pun melakukan pekerjaan dobel, mulai memberi gantungan baju, menjadi stylist saat pemotretan, mengoordinasikan pemotretan, sampai dealing dengan tenant. Untuk urusan website, sang suami yang turun tangan. Saat menawarkan jasa HijUp, tidak jarang ada yang mencibir kami dengan mengatakan bahwa nama perusahaan kami aneh, hingga tentang hasil foto kami yang jelek. Namun hal-hal tersebut saya anggap sebagai masukan yang berharga untuk mengembangkan HijUp menjadi lebih baik lagi. tetapi ia tidak mudah menyerah meskipun banyak masalah. Ia sudah terbiasa menghadapi masalah seperti ini karena ternyata ajeng sudah dari  SD mencoba berjualan.

Ajeng juga harus menghadapi masalah eksternal. Yang cukup berat adalah ketika dia harus meyakinkan para calon tenant. Ajeng harus mengajukan proposal dan melakukan penawaran ke beberapa desainer dan produsen busana muslim supaya mereka mau memajang produk di HijUp.
Hambatan itu nyaris menggoyahkan Ajeng untuk menghentikan bisnis itu. Namun, ia berusaha memantapkan diri meski rasa ragu akan ketidaksuksesan bisnisnya membayangi. Akhirnya, satu per satu tenant datang. Pada bulan-bulan pertama, HijUp memiliki 14 tenant. “Penjualan merangkak naik. Sudah mulai mendekati ratusan juta,” ujarnya tersenyum.
Nama HijUp semakin dikenal. Jumlah pengunjung dan konsumen terus meningkat. Hingga awal 2013, ada sekitar 1,5 juta orang yang melongok HijUp. Bukan itu saja, jumlah tenant di situs belanja ini juga bertambah hingga mencapai 70 pihak. Sekarang Ajeng tidak perlu susah payah berburu tenant, tetapi justru ia yang disibukkan dengan proposal pengajuan kerja sama dari para produsen fesyen. Bukan hanya dari dalam negeri, tenant dari luar negeri pun banyak yang ingin bekerja sama. “Salah satunya adalah sepupu Perdana Menteri Malaysia,” ujar dia.
Dan kini Diajeng Lestari  mengantongi omzet Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar dari berjualan busana muslim secara online melalui HijUp.com.


Kemampuan  berwirausaha diajeng penuh dengan semangat , terbukti ia :
ü  Mengembalikan memori  di masa muda , sebelum berkeluarga. Bahwa kita punya semangat membara untuk meraih mimpi.

ü   Percaya diri, percaya mimpi, dan percaya keajaiban Tuhan. Tuhan akan memberi jalan bagi orang-orang yang berusaha.

ü   Berkoordinasi dan berkomunikasi untuk membangun tim yang hebat. Selain itu startup juga harus berhubungan baik dengan berbagai stakeholder.


3.     USAHA KRIPIK BALADO  CRISTINE HAKIM ( CRISTINE HAKIM )


Usaha kripik balado ini berawal dari ide kakak Christine, yang memiliki inisiatif untuk berjualan. Terpikir sebuah ide untuk membuat keripik balado kemasan yang bisa dititipkan di warung-warung tetangga. Keripik balado dipilih karena bahan bakunya mudah didapat, selain juga tak perlu modal besar, Saat itu, ia dan kakak-kakaknya membuka usaha kecil-kecilan. Semua memiliki tugas serta tanggung jawab masing-masing. Christine, yang dikenal lincah dan berani sejak kecil, bertugas memasarkannya ke warung-warung. Hal itu berlanjut hingga tahun 1990. Namun setelah ia menikah ia berpisah dengan usaha kakaknya tersebut, dan memulai usaha lagi dengan suaminya.
Produksi awalpun dimulai dengan modal yang minim.dimana ia hanya menyiapkan bahan dua karung singkong, dua kaleng minyak goreng, cabai merah dan gula pasir. Dan cristine pun menamai kripiknya dengan namanya sendiri yaitu “Kripik Balado Cristine Hakim”. Pemasarannya pun gencar, tapi masih dari mulut ke mulut. Konsumen mulai berdatangan. Cristine berkomitmen dengan dirinya bahwa ia senantiasa jujur dan rajin agar bisnisnya ini tetap berjalan. Ia juga berusaha menjaga kualitas keripiknya, termasuk ketepatan hasil produksi. Adapun prinsip dan komitmen yang diterapkan yaitu berapapun nilai yang didapat akan  jadikan nilai sepuluh. Nilai ini dipecah menjadi dua bagian. Tujuh untuk disimpan, sedangkan tiga boleh digunakan. Butuh waktu sembilan tahun untuk cristine mendapatkan rasa yang pas untuk produknya. Seiring berjalannya waktu usahanya semakin meningkat.
Persaingan yang ketat membuat Cristine  selalu berinovasi dengan produk –produknya agar tidak ditinggalkan oleh konsumennya. Dengan membuat rasa yang baru seperti kripik baldo cabe hijau, hijau, durian cabai, rasa original,  rendang daging, rendang ikan, dendeng batokok, dan bumbu masakan padang lainnya yang dikemas dalam botol higienis dan kedap udara. Ia juga menjual bumbu jadi yang sangat praktis untuk wanita-wanita karir biar mereka bisa memasak sendiri di rumah. Macam-macam, ada bumbu kalio, ayam bakar, asam padeh dan gulai,” tambahnya. dan segala jenis camilan lainnya. Ia menginginkan yang namanya “keluar dari kebiasaan”. Dengan pola pikir cerdas, Christine Hakim mampu menangkap peluang yang ada. Ia yakin usahanya tidak  akan ketinggalan. Jika pesaing maju satu langkah, ia harus maju dua langkah.
Setelah usaha cristine hakim mulai dikenal pada tahun 2005, ia memasarkan produk dengan membuat baliho untuk megiklankan toko dan memperkenalkan produk -produknya . ia orang pertama yang berani mengganti penggunaan kantong kresek dan kardus bekas menjadi kantong dan kardus dengan merek sendiri. Meskipun terdengar sepele, Christine yakin bahwa upaya tersebut memberikan gengsi tersendiri bagi para pembeli yang membawanya. Kantong dan kardus ini tak hanya mempromosikan keripik dan nama Christine Hakim saja, tetapi juga nama besar Sumatera Barat dengan adanya gambar rumah gadang. Bukan itu saja, demi memperkuat branding, Christine juga rela membuat kemasan khusus bergambar dirinya dan rumah khas Sumatera Barat tersebut. Kemasannya lebih mahal, tapi dengan ini orang akan berpikir bahwa produnya lebih berkualitas. harga produk  memang lebih mahal dari produk orang lain. Ini salah satu cara pemasaran karena ia  yakin produk miliknya lebih baik dan enak, dan soal harga pun pasti masyarakat beranggapan bahwa harga adalah hal nomor dua.
Kini dengan jaman yang canggih yang bergantungan pada teknolgi usaha Cristine Hakim pun memasarkan melalui online, pembeli bisa mentransfer uangnya bila berminat .
Kemapuan Cristine Hakim dalam menjalankan usahanya optimis dimana ia yakin bahwa produknya  mampu bersaing hal ini dilihat dari :
ü  Inovasi
Ia selalu berinovasi pada produk yang dihasilkan sehingga  tidak ditinggalkan oleh para konsumennya.

ü  Mengikuti jaman
Dengan jaman yang seperti sekarang ini, Cristine juga mengikuti jaman, dimana ia memasarkannya dengan melalui online .

ü  Keative
berani mengganti penggunaan kantong kresek dan kardus bekas menjadi kantong dan kardus dengan merek sendiri .

4.     USAHA RUMAHAN REMPYEK ( IBU KUSTINAH )

Rempeyek salah satu makanan tradisional Indonesia, dimana makanan ini banyak diminati hingga masyarakat kalangan bawah. Usaha rumahan ini pun menjadikan peluang bagi ibu kustinah untuk menjadikan sebuah usaha kuliner. Dengan kemampuan yang ia miliki ketika bekerja di pabrik rempeyek dan ingin merubah taraf hidupnya , ia mencoba menjalankan usaha sendiri dengan modal seadanya.
Usaha ini pun berbuah manis karena rempeyek hasil racikannya semakin laris, maka Ibu Kustinah menambah skala usahanya sehingga kini beliau memiliki 35 karyawan dengan 10 tungku penggorengan. Namun rupanya, permintaan masih belum dapat dipenuhi sehingga akhirnya Ibu Kustinah mengembangkan usaha sampingannya untuk di kelola bersama tetangga. Beliau memberi kesempatan kepada tetangganya untuk dapat memasak rempeyek hasil racikannya.

Agar rasa dan kualitas tetap terjaga, Ibu Kustinah ikut andil dalam proses memasak dan produksinya. Ia sendiri yang meracik bawang dan adonan. Ada 3 jenis rempeyek yang diproduksi Ibu Kustinah yaitu rempeyek kacang tanah, rempeyek kedelai hitam , dan rempeyek kedelai putih. Unutk rempeyek kacang tanah dijual dengan harga 2.700 per bungkus. Sedangkan untuk rempeyek kedelai hitam dan kedelai putih, dijual dengan harga 2.400 per bungkus. Pemasaran rempeyek ibu Kustinah sudah menyebar ke beberapa daerah seperti Bantul, Temanggung, Yogyakarta, Jakarta, dan Bekasi.



5.     USAHA NUGET IKAN ( RISKY ELSANY )

 

Risky elsany seorang ibu rumah tangga yang sukses menekuni usaha nugget sebagai usaha sampingan. Dimana ia harus mengurus anak – anaknya .Usahanya ini memiliki peluang besar dimana nugget kebayakan nugget berbahan ayam, sedangkan disini ia mengantinya dengan berbahan ikan, sebelumnya risky sudah mencoba membuka usaha dengan rekannya tetapi tidak berjalan lancar, dan bangkrut.  kemudian ia memutuskan untuk bangkit dan tidak menyerah . Minimnya modal usaha yang Ia miliki saat itu, tak menyurutkan niat Risky untuk merintis bisnis ibu rumah tangga tersebut. Karena peralatan dapur sudah tersedia dan memanfaatkan freezer bekas rumah makan yang dulu penah dibuka namun bangkrut, saat itu ia  hanya membutuhkan cetakan untuk membuat nugget dan setelah berjalan setahun ia  menambah membeli freezer baru dengan kapasitas besar.
Selain mengalami kesulitan di bidang permodalan untuk membeli mesin produksi nugget skala besar, ia juga mengaku cukup kesulitan untuk mendapatkan izin sertifikasi halal dan BPOM khususnya bagi pelaku UKM. Dan  setelah setahun mendaftar, akhirnya sertifikasi halal sudah didapatkan di Disperindag & UKM Bekasi.
Berjalannya waktu usahanya mulai berkembang, ia merekut karyawan ibu – ibu rumah tangga disekitar rumahnya Untuk jangkauan pemasaran meliputi Pulau Jawa, Sumatera, dan sebagian Sulawesi, pemasarannya ia memanfaatkan media social seperti FB, Twitter, Website, dan BBM (BlackBerry Messenger)




            REFERENSI


5.      Risky elsany_http://bisnisukm.com/ibu-rumah-tangga-pun-masih-bisa-sukses-berwirausaha.html